Kosmetik Hati (Bagian : 3)


SOMBONG
Bapak-bapak ibu-ibu yang kami hormati, diantara sifat yang tercela lagi adalah sifat sombong yaitu merasa dirinya itu lebih besar atau lebih kuat, atau lebih hebat atau lebih mulia dari pada yang lain. Orang sombong akan masuk neraka, tidak diajak bicara oleh Allah pada hari qiyamat dan akan mendapat siksa yang pedih sebagaimana hadits Nabi saw.
أن النبي صلى اللَّه عليه وسلم قال "لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال حبة من خردل من كبر.
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari sifat sombong.
عن أبي هريرة رضي اللَّه تعالى عنه عن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال "ثلاثة لا يكلمهم اللَّه يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولهم عذاب أليم، أوّلهم شيخ زان وملك كذاب وعائل مستكبر"
Artinya dari Abi Huroiroh ra. Menceritakan dari Rosulullah saw sesungguhnya beliau bersabda “ tiga orang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari qiyamat dan akan mendapat siksa yang pedih yaitu 1. Seorang Kakek yang berzina, 2. Raja yang berbohong, 3. Orang faqir yang sombong.

Orang sombong termasuk orang yang pertama masuk neraka, sebagaimana hadits dari Sahabat Abi Huroiroh ra. 
عن أبي هريرة رضي اللَّه تعالى عنه عن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال "عرض عليّ أوّل ثلاثة يدخلون الجنة وأوّل ثلاثة يدخلون النار. فأما أوّل ثلاثة يدخلون الجنة: فالشهيد وعبد مملوك لم يشغله رق الدنيا عن طاعة ربه وفقير ضعيف ذو عيال، وأما أوّل ثلاثة يدخلون النار: فأمير مسلِّط وذو ثروة من المال لا يؤتي الزكاة وفقير فخور.
Sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda”Aku diperlihatkan oleh Allah bahwa tiga golongan orang yang pertama masuk surga dan tiga golongan yang pertama masuk neraka, adapun tiga golongan yang pertama masuk surga adalah 1. Orang yang mati di medan perang, 2. Hamba yang dalam kesibukan melayani tuannya tidak lalai untuk taat kepada Allah, 3. Orang faqir yang lemah yang mempunyai banyak keluarga, adapun tiga golongan yang pertama masuk neraka adalah 1. Raja yang absolut, 2. orang kaya yang tidak berzakat,  3. Orang faqir yang sombong.

Nabi saw bersabda sesungguhnya Allah membenci tiga golongan dan kebenciannya akan lebih berat jika sifat tersebut ada pada golongan yang lain yaitu 1. Allah membenci orang yang berbuat fasiq, dan lebih benci lagi jika yang melakukannya orang yang sudah tua (kakek-kakek), 2. Allah membenci orang pelit dan lebih benci lagi jika yang pelit itu orang kaya, 3. Allah membenci orang sombong dan lebih benci lagi jika yang sombong itu orang Faqir.
Allah menyukai tiga golongan dan lebih suka lagi jika yang melakukannya tiga golongan yang lain yaitu 1. Allah menyukai orang yang bertaqwa dan lebih suka lagi jika yang bertaqwa itu anak muda, 2. Allah menyukai orang dermawan dan lebih suka lagi jika yang dermawan itu orang faqir, 3. Allah menyukai orang yang tawadlu’ dan lebih suka lagi jika yang tawadlu itu orang kaya. 

Nabi Musa as munajat kepada Allah swt “ya Allah siapa orang yang paling Emgkau benci? Allah menjawab Orang yang sombong, omongannya kasar, keyaqinannya lemah dan tangannya pelit. Untuk mengobati sifat sombong adalah kita tawaddu’ dan obat hasud adalah bersifat qonaah, tawaddu’ adalah salah satu tangga kemuliaan, setiap orang yang mempunyai nikmat akan di hasudi kecuali tawaddu’    وقال بعض الحكماء: ثمرة القناعة الراحة وثمرة التواضع المحبة.
Sebagian ahli Hikmah berkata “Buah qonaah adalah kesenangan hati, dan buah tawaddu’ adalah cinta artinya dicintai orang lain.

Sombong adalah akhlak orang-orang kafir dan golongan Firaun, sedangkan Tawaddu’ adalah akhlak para nabi dan orang sholihin,
{وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مُوسَى بِالبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الأَرْضِ وَمَا كَانُوا سَابِقِينَ}
Orang mukmin harap bersifat tawaddu’ sebab orang-orang sholeh sebelum Nabi Muhammad akhlaknya tawaddu’ maka kita wajib mengikutinya. Tawaddu’ adalah sebaik-baik akhlak.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ تَوَاضَعَ لله رَفَعَهُ الله، وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ الله}.
Nabi saw bersabda “Barang siapa tawaddu karena Allah maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barang siapa sombong maka Allah akan merendahkan derajatnya”.

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ آدَمِيِّ إلاَّ وَفِي رَأْسِهِ سلْسِلَتَانِ: سِلْسِلَةٌ فِي السَّمَاءِ السَّابِعَةِ وَسِلْسِلَةٌ في الأَرْضِ السَّابِعَةِ، فَإذَا تَوَاضَعَ رَفَعَهُ الله بِالسِّلْسِلَةِ إلى السَّماءِ السَّابِعَةِ، وَإذَا تَجَبَّرَ وَضَعَهُ الله بالسِّلْسِلَةِ إلى الأَرْضِ السَّابِعَةِ}.
Nabi saw bersabda tidak ada dari manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai: 1 rantai di langit ke tujuh dan satu rantai lagi di bumi ke tujuh, jika tawaddu’ maka Allah mengangkatnya dengan rantai itu ke langit ke tujuh, jika sombong maka Allah merendahkannya dengan rantai itu ke bumi ke Tujuh”.  
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ تَكبَّرَ عَلَى الفقَراءِ لَعَنَهُ الله وَمَنْ تَكَبَّرَ عَلَى العُلَمَاءِ أَخْزَاهُ الله}.
Nabi saw bersabda “barang siapa sombong terhadap orang faqir maka Allah melaknatinya, dan barang siapa sombong terhadap Ulama maka Allah akan mempemalukannya”.

https://www.facebook.com/groups/thibbun/

(Kosmetik Hati : Bagian 4) 

Related Posts:

Kosmetik Hati (Bagian : 2)


HASUD

Bapak-bapak ibu-ibu yang saya hormati diantara akhlak yang buruk lagi adalah sifat hasud atau iri hati, hasud yaitu tidak suka orang lain mendapat nikmat dari Allah dan ingin sekali nikmat itu hilang darinya, dalam kitab Tanwirul qulub karangan syekh Muhammad Amin Al-Kurdi dan dalam kitab tanbihul ghofilin karangan Assamarqondi menyebutkan bahwa syekh Hasan Bashri berkata hai ibnu Adam kenapa kamu hasud kepada saudaramu? Jika orang yang di beri nikmat oleh Allah itu karena kemuliaannya, kenapa kamu hasud terhadap orang yang dimuliakan Allah? Jika bukan karena itu maka tidak baik atau buat apa kita hasud terhadap orang yang kembalinya ke neraka.

Hasud itu membakar kebaikan sebaimana api membakar kayu kering sebagaimana dalam hadits Nabi yang diriayatkan sayyid Hasan
عن الحسن أن النبي صلى اللَّه عليه وسلم قال "إن الغلّ والحسد يأكلان الحسنات كما تأكل النار الحطب"
Sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu kering. Bapa-bapa ibu-ibu semoga kita semua selamat dari perbuatan hasud dan semoga sifat hasud di jauhkan dari kita semua sebab orang hasud di dunianya saja akan mendapat lima siksaan yaitu 1. Susah yang tidak ada putusnya, 2. Musibah yang tidak mendapatkan pahala, 3. Mendapat celaan dari orang-orang, 4. Mendapat kebencian dari Allah. 5. Ditutupnya pintu taufiq dari Allah, Na-udzu billah min dzalik.

Dalam kitab tanbihul ghofilin karangan Assamarqondi bahwa Sebagian ahli Hikmah berkata orang hasud menampakkan lima hal yaitu 1. membenci semua nikmat yang ada pada orang lain, 2. Membenci bagian yang diberikan kepada orang lain seolah-olah mengatakan kepada Allah kenapa Allah memberi itu kepadanya. 3. Merasa susah dengan keutamaan Allah yang di berikan kepada orang lain 4. Ia menghina kekasih Allah sebab ia ingin menghina orang yang mendapat anugrah dari Allah dan mengharapkan nikmat itu hilang darinya, 5. Ia menolong musuh Allah yaitu Iblis,  dikatakan bahwa “orang hasud mendapat celaan dan hinaan dari orang-orang, mendapat kebencian dan laknat dari para malaikat, merasa gelisah, resah dan susah, mendapat takut dan kesulitan saat sakarotul maut, mendapat celaan saat duduk bersama teman, mendapat api yang panas dalam neraka.

Orang hasud doanya tidak di ijabah oleh Allah swt. Sebagaimana dalam kitab Tanwirul qulub dan kitab tanbihul ghofilin yang dikatakan oleh sebagian ulama ahli Makrifat bahwa tiga orang do’anya tidak di ijabah yaitu 1. Orang yang makan dari harta haram semoga kita semua mendapat pertolongan dari Allah bisa menjauhi harta haram, 2. Orang yang banyak ghibah atau membicarakan orang lain yang orang tersebut tidak menyukainya walaupun memang orang tersebut melakukan perbuatan yang diceritakan, 3. Orang yang di hatinya ada sifat hasud kepada orang muslim.

Dalam kitab tanbihul Ghofilin karangan syekh Muhammad bin Nashr Assamarqondi menerangkan Bahwa Awal dosa yang dilakukan dilangit dan di bumi adalah hasud, hasud yang di langit adalah Iblis enggan sujud kepada Nabi Adam ketika Allah memerintahnya, sambil mengatakan saya diciptakan dari Api sedang adam dari tanah, lantas Iblis menghasud nabi Adam dan Allah melaknatinya, sedangkan dosa yang di bumi adalah Qobil hasud kepada Habil dan membunuhnya
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَاناً فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنْ الآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّه مِنْ المُتَّقِينَ

Akhnaf bin qois berkata orang hasud tidak akan mendapatkan kesenangan, orang bakhil (pelit) tidak akan bisa memenuhi haknya, tidak akan mempunyai teman orang yang membosankan, tidak akan mempunyai harga diri orang yang berdusta, dan tidak mempunyai pendapat orang yang berkhiyanat, dan tidak akan mulia orang yang jelek akhlaknya. Sebagian Ahli Hikmah berkata saya tidak pernah melihat orang yang menganiaya seperti orang yang dia aniaya yaitu orang yang berbuat hasud. Orang Qonaah tidak akan hasud, Dalam kitab Mustathrof fi kulli fannin mustadzrof karangan Al-asybihi
من قنع بعطائه لم يدخله حسد.
 Orang yang qonaah atas pemberian Allah maka tidak akan kemasukan sifat hasud”

Bapak-bapak ibu-ibu yang saya hormati, orang yang hasud itu menentang hukum yang telah ditetapkan Allah, hasud yang diperbolehkan itu ada dua yaitu hasud kepada orang alim atau ahli quran yang mengajarkan dan mengamalkan ilmunya dan hasud kepada orang kaya yang menginfaqkan hartanya kepada kebaikan. Artinya jika bersungguh-sungguh ingin melakukan amal seperti amalnya dalam melakukan kebaikan seperti sholat malam dan sedekah maka hasud itu baik, jika hasudnya ingin amal tersebut hilang darinya maka hasud semacam ini tidak boleh, begitu juga jika melihat orang yang menginfaqkan hartanya dan mengharapkan agar harta itu bisa di milikinya maka itu hasud yang dilarang, jika mengharapkan mempunyai harta yang sepertinya dan bisa menginfaqkan hartanya seperti dia maka ini tidak tercela.
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّه بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ} وقال في آية أخرى {وَاسْأَلُوا اللَّه مِنْ فَضْلِهِ}

Kosmetik Hati (Bagian : 3)

Related Posts:

Kosmetik Hati Bagian 1


Kita umat islam wajib membersihkan hati kita dari perbuatan-perbuatan yang buruk khususnya perbuatan hati seperti sombong, ujub, riya, hasud, ghibah, dll. Diantara akhlak yang buruk adalah riya.
Riya termasuk Syirik Ashghor, sebagaimana hadits Nabi saw

أن النبي صلى اللَّه عليه وسلم قال: "أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر. قالوا يا رسول اللَّه وما الشرك الأصغر؟ قال الرياء، يقول اللَّه تعالى يوم يجازي العباد بأعمالهم: "اذهبوا إلى الذين كنتم تراءون في الدنيا فانظروا هل تجدون عندهم خيرا".

Nabi saw bersabda” yang paling saya takutkan dari kalian adalah perbuatan syirik Ashghor, para sahabat bertanya wahai rosulullah apakah syirik ashghor itu? Nabi menjawab “riya” nanti pada hari qiyamat hari pembalasan amal hamba Allah berfirman“pergilah kepada orang yang menjadikan amalmu itu karenanya waktu di dunia dan mintalah balasanmu! Maka lihatlah pasti kamu tidak akan mendapatkan balasan kebaikan.

riya adalah mencari tempat tinggi di hati orang-orang agar mendapat pangkat dan keagungan. Cinta pengkat itu termasuk menuruti hawa nafsu dan kebanyakan orang rusak dengan sebab perbuatan ini, orang yang banyak ilmunya, banyak ibadahnya jika yang membangkitkannya itu adalah agar di pandang oleh orang-orang, maka itu bisa melebur amal sebagaimana dalam hadits Nabi saw sesungguhnya orang yang mati di medan perang pada hari qiyamat di masukkan ke neraka terus ia berkata wahai Tuhanku aku mati di medan perang membela agamaMu? Allah menjawab kamu berperang itu bukan membela agamaku tapi agar kamu dikatakan orang-orang sebagai orang hebat dan pemberani dan kamu telah mendapatkannya, dan semacam ini dikatakan juga kepada  orang Alim, haji dan hafidz al Quran yang berbuat riya. (Al Ghozali, Bidayatul Hidayah: 78).

Riya itu banyak sekali macamnya dalam kitab Muroqil ubudiyyah karangan kiyai Nawawi banten bahwa “riya dikumpulkan dalam lima macam yaitu :
1.      Riya dalam beragama dengan badan seperti badan ceking, agar dikatakan orang bahwa ia banyak puasa atau sedikit makan, atau badan terlihat kuning loyo agar terlihat oleh orang bahwa ia banyak begadang ibadah di malam hari, atau badan semrawut agar kelihatan ia banyak susah memikirkan tentang agama.
2.      Riya dalam tingkah laku dan pakaian seperti menundukkan kepala saat berjalan, lamban dalam bergerak, menampakkan bekas sujud, memakai pakaian yang tambalan, memakai pakaian yang kotor.

Macam riya yang ketiga adalah
3.      Riya dengan ucapan seperti berkata dengan kata-kata hikmah, banyak dzikir di hadapan manusia, amar am’ruf nahi mungkar dihadapan manusia, menampakkan kemarahan terhadap kemungkaran di hadapan manusia, dan menampakkan kegelisahan terhadap orang-orang yang maksiat, menampakkan suara lemah saat bicara, membaca al-quran dengan suara merintih di hadapan orang agar terlihat takut kepada Allah, dan sedih.
4.      Riya dengan Perbuatan seperti ketika sholat lama dalam berdiri, ruku dan sujud, tidak menoleh dan menampakkan kelihatannya tenang, menyempurnakan kedua kaki dan kedua tangan juga dalam puasa, haji, sedekah dan memberi makanan.
5.      Riya terhadap teman-teman, para pengunjung, teman kumpulan seperti mengunjungi orang alim, ahli ibadah atau penguasa atau raja dan sebawahnya atau pekerja sultan agar dikatakan ia mengambil berkah dari mereka sebab dengan anggapan orang begitu ia mendapat derajat tinggi dalam agama, atau banyak menuturkan para syekh agar dianggap bahwa ia banyak bertemu para syekh dan mengambil ilmu dari mereka dan membanggakan syekh-syekh itu. (Al-Bantani, Muroqil Ubudiyyah: 78).

Orang riya itu penipu ia kelihatannya beramal akherat tapi ternyata yang dicarinya adalah dunia seperti pujian pangkat derajat harta benda dll. Orang riya diakherat tidak akan mendapat balasan dari Allah, Allah paling tidak butuh persekutuan, Allah tidak butuh amal yang bukan karena Allah atau bersekutu dengan lainnya jika ada yang beramal bukan karena Allah maka Allah tidak akan membalasnya dan ia akan dimasukkan kedalam neraka. Sebagaimana dalam Alquran
قال تعالى: {مَنْ كَانَ يُرِيدُ العَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا  ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُوماً مَدْحُوراً}
Artinya barang siapa ingin balasan amalnya itu dunia bukan akherat maka kami akan memberinya di dunia sebanyak yang ia inginkan dari dunia itu, kemudian diakherat kami tetapkan ia masuk neraka jahannam yang akan mendapat celaan dan jauh dari rahmat Allah.

Bapa-bapa ibu-ibu yang kami hormati bahwa beramal karena dunia itu tidak akan mendapat pahala, hanya mendapat pegal dan cape, sedangkan orang yang beramal karena Allah akan diterima dan mendapat balasan baik dari Allah sebagaimana dalam Alquran
 {وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَاوَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُوراً كُلا نُمِدُّ هَؤُلاء وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَوَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُوراً}
Artinya barang siapa menginginkan akherat dan beramal untuk akherat dengan melakukan amal-amal sholeh karena Allah dan ia mukmin maka mereka itu orang-orang yang beramal mencari pahala akherat maka amalnya diterima setiap orang dari mereka mendapat rizqi dari Tuhanmu dan pemberian Allah itu tidak ada yang bisa mencegah.

Dalam kitab tanbihul ghofilin diceritakan dari sebagian ahli hikmah bahwa perumpamaan orang yang beramal karena riya dan sum’ah itu laksana orang yang keluar dari pasar dan membawa kantong dengan penuh isi batu, orang-orang mengatakan banyak sekali belanjaannya tapi kenyataannya itu tidak ada yang bisa dimakan dan tidak mendapat manfaat selain pujian manusia itu dan orang riya di akherat tidak mendapatkan pahala sebagaimana firman Allah
قال اللَّه تعالى: {وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُوراً}
Artinya amal-amal yang telah mereka lakukan bukan karena Allah itu Kami membatalkan pahalanya dan kami menjadikannya sebagaimana debu yang bertaburan di udara, naudzu billahi min dzalik.

Seorang ahli hikmah berkata “Barang siapa mengamalkan tujuh hal tanpa adanya tujuh maka akan sia-sia amalnya tidak ada manfaatnya
1.      Barang siapa mengatakan takut kepada Allah akan tetapi tidak meninggalkan larangannya maka ucapannya bohong.
2.      Barang siapa mengatakan saya mengharap pahala dari Allah tapi tidak mencarinya dengan amal sholeh maka sia-sia ucapannya
3.      Barang siapa hatinya berniat taat kepada Allah dan melakukan kebaikan akan tetapi tidak melaksanakan pekerjaan taat tersebut maka sia-sia niatnya.
4.      Barang siapa berdo’a kepada Allah agar mendapat taufiq dari Allah akan tetapi tidak sungguh-sungguh  atau tidak dibarengi dengan pekerjaannya maka sia-sia do’anya. Sebaiknya bersungguh-sungguhlah agar Allah memberi taufiq tersebut sebagaimana firman Allah
قال اللَّه تعالى: {وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّه لَمَعَ المُحْسِنِينَ}
Artinya “Orang yang bersungguh-sungguh dalam taat kepada-Ku maka kami akan memberi petunjuk jalan-jalan menuju kami dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik”.
5.      Barang siapa membaca istighfar tapi tidak menyesali dosa yang telah di kerjakannya maka akan sia-sia saja istighfarnya.
6.      Barang siapa beramal baik saat banyak orang akan tetapi tidak melakukannya saat sunyi maka akan sia-sia amalnya.
7.      Barang siapa bersungguh-sungguh berama sholeh tapi amalnya bukan karena Allah maka amalnya akan sia-sia dan itu menipu orang lain.

Barang siapa beramal sholeh dengan tulus terus amal tersebut diikuti oleh orang lain maka ia mendapat dua pahala yaitu pahala amalnya dan pahala diikuti orang lain sebagaimana hadits Nabi saw
قال النبي صلى اللَّه عليه وسلم: "من سنّ سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها إلى يوم القيامة، ومن سنّ سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها إلى يوم القيامة وأما إذا كان يعجبه أن يطلع على عمله لا لأجل الاقتداء به فإنه يخاف ذهاب أجره".
“Barang siapa melakukan amal kebaikan maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala dari orang yang mengikuti perbuatan itu sampai hari qiyamat, dan barang siapa melakukan amal kejelekan maka ia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya sampai hari qiyamat”.
Adapun jika ia memperlihatkan amalnya itu karena ujub (merasa dirinya hebat) bukan agar orang lain mengikuti jejaknya maka itu ditakutkan akan tidak mendapatkan pahalanya, Naudzu billah min dzalik.

Amal yang sedikit jika amalnya ikhlas karena Allah itu lebih baik dari pada amal banyak tidak karena Allah sebab amal sedikit jika karena Allah maka Allah akan melipat gandakan pahalanya dengan kemurahan Allah sebagaimana dalam Al quran
قال اللَّه تعالى {وَإِنْ تَكُنْ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْراً عَظِيماً}
Jika kamu mempunyai satu kebaikan maka Allah akan melipat gandakannya dan akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.
Adapun amal banyak yang bukan karena Allah maka tidak akan mendapatkan pahala dan akan dimasukkan kedalam neraka jahannam Na’udzu billahi min dzalik.

وقيل لبعض الحكماء:  من المخلص؟ قال المخلص الذي يكتم حسناته كما يكتم سيئاته.
Ahli Hikmah di Tanya siapakah orang yang Ikhlas itu? Ahli Hikmah menjawab orang yang menyembunyikan kebaikan sebagaimana menyembunyikan kejelekannya, di Tanya lagi apa puncak dari ikhlas itu? Tidak suka dipuji oleh orang lain, 
Syekh dzinnun Al-Mishri ditanya bagaimana seseorang diketahui bahwa orang itu orang pikihan Allah? Syekh Dzinnun Menjawab itu bisa diketahui dengan empat hal “meninggalkan kesenangan dunia, menyedekahkan sesuatu yang dimilikinya, merasa suka saat hilangnya pangkat, dan perasaan hatinya sama dalam pujian dan celaan dari orang lain”

 Bapak-bapak ibu-ibu yang kami Hormati sesungguhnya surga itu haram atas orang pelit, orang  munafik dan orang yang riya, sebagaimana dalam hadits Nabi saw
وروى عن ابن عباس رضي اللَّه عنهما عن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال: "لما خلق اللَّه تعالى جنة عدن خلق فيها ما لا عين رأيت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر، ثم قال لها تكلمي فقالت {قَدْ أَفْلَحَ المُؤْمِنُونَ} ثلاثاً، ثم قالت : إني حرام على كل بخيل ومنافق ومراء".
Ibnu Abbas ra. Meriwayatkan dari Rosulillah saw sesungguhnya Nabi bersabda “ ketika Allah menciptakan surga aden Allah menciptakan di dalamnya sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah di dengar telinga, belum pernah terbesit dalam hati, kemudian Nabi bersabda “berkatalah wahai surga! Surga menjawab qod aflahal mu’minun 3 kali (benar-benar bahagia orang-orang mukmin), kemudian surga aden berkata lagi saya haram untuk orang pelit, munafik dan orang yang riya.

Ciri-ciri orang yang berbuat riya  sebagimana yang diriwayatkan oleh sayyidina Ali itu ada empat yaitu
1.    Bermalas-malasan jika sendirian
2.    Beramal Semangat ketika di hadapan orang-orang.
3.    Bertambah amalnya jika mendapat pujian.
4.    Berkurang amalnya saat mendapat celaan orang.
Adapun baik dalam beramal itu ada tiga hal yaitu mengira bahwa amal dari Allah itu untuk menghancurkan sifat ujub, dalam amal mengharapkan ridlo Allah agar bisa menghancurkan hawa nafsunya, mencari pahala amal dari Allah agar bisa menghancurkan sifat tamak dan riya. Maka dengan tiga hal ini akan bisa ikhlas dalam beramal.   
  
Sebagian ahli Hikmah berkata agar amal kita selamat maka butuh empat hal 1. Sebelum beramal harus mengetahui ilmunya, sebab amal tanpa ilmu itu akan rusak  2. Niat dalam permulaan amalnya sebab amal tanpa niat itu tidak sah. 3. Bersabar dalam tengah melakukan amal, 4. Ikhlas ketika membacanya sebab amal tanpa ikhlas itu tidak diterima, ketika beramal ikhlas maka Allah menerimamu dan diterima oleh hati para hamba Allah sebagaimana yang diriwayatkan oleh harom bin hayyan
وروى عن هرم بن حيان أنه قال: ما أقبل عبد بقلبه إلى اللَّه تعالى إلا أقبل اللَّه تعالى بقلوب أهل الإيمان إليه حتى يرزقه مودّتهم ورحمتهم.
Diriwayatkan dari harom bin hayyan sesungguhnya ia berkata “ Tidaklah seorang hamba hatinya menghadap kepada Allah kecuali Allah menghadapkan hati ahli iman kepadanya hingga Allah memberi rizqi ia mendapat kasih sayangnya dan pengasihnya.

Orang yang mendapat ridlo dan cinta Allah itu akan dicintai Allah, para malaikat ahli langit dan seluruh makhluk di bumi, sebagaimana hadits abi huroiroh ra.
عن أبي هريرة عن النبي صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال "إن اللَّه تعالى إذا أحب عبداً قال لجبريل إني أحب فلاناً فأحبه فيقول جبريل لأهل السماء إن ربكم يحب فلاناً فأحبوه فيحبه أهل السماء فيوضع له القبول في الأرض، وإذا أبغض اللَّه عبداً فمثل ذلك".
Dari Abi Huroiroh ra. Dari Nabi saw sesungguhnya beliau bersabda “Sesungguhnya Allah jika mencintai hambanya maka Allah berfirman kepada malaikat jibril saya mencintai si fulan maka cintalah kmu kepadanya, terus malaikat jibril berkata kepada ahli langit sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka kalian harap ikut mencintainya lantas ahli langit mencintainya dan dan sifat dicintai itu diletakkan di bumi, dan jika Allah membenci seseorang begitu pula.

 Auf bin Abdillah meriwayatkan bahwa ahli kebaikan menulis kepada temannya dengan tiga kalimat “Barang siapa beramal untuk akheratnya maka Allah mencukupi segala urusan dunianya, barang siapa memperbaiki hubungan antara dia dan Allah maka Allah memperbaiki antara dia dan seluruh manusia, barang siapa baik amalnya saat sunyi maka Allah menjadikan amalnya baik saat ramai atau banyak orang.

            Syekh Hamid Allaqqof berkata jika Allah ingin merusak seseorang maka Allah menyiksanya dengan tiga hal yaitu1. ia di beri ilmu tapi tidak mau mengamalkan ilmunya, 2. Ia berteman dengan orang sholeh tapi tidak mengetahui hak-haknya, 3. Ia di bukakan pintu taat kepada Allah tapi ia tidak ikhlas dalam beramalnya. Naudzu billah min dzalik.

https://www.facebook.com/groups/thibbun/

Kosmetik Hati (Bagian : 2 )

Related Posts: